Satu detik sebelum membaca ini, satu menit sebelum saya menulis ini, satu jam sebelum kita membaca tulisan ini, itulah gambaran masa lalu. Masa lalu itu berjalan, tepatnya bertambah seiring perjalanan waktu. Memori-memorinya akan terus bertambah, meskipun dalam ukuran kecil kadangkala menghilang tertinggalkan.
Yang menghilang itu jelas dianggap sampah oleh si pemilik memori, terpinggirkan dari pikirannya. Namun pada suatu waktu akan didapat lagi memori itu dengan perantara benda-benda kongkrit maupun secara abstrak. Segalanya bisa terjadi di tangan penguasa alam.
Masa lalu itu ada yang dianggap baik, dan ada yang dianggap buruk. Terkadang orang lain menilai masa lalu kita menarik, tapi menurut kita hanyalah hal semu, bisa juga sebaliknya. Semua itu karena setiap manusia dikurung oleh ruang subjektif.
Kembali ke masa lalu. Hakikatnya semua orang memiliki masa lalu. Ketika kita berada di "masa lalu" itu, kita menganggap hal itu indah (jika menurut kita indah). Namun pada masa kini, masa lalu itu bisa berubah menjadi hal yang paling menyebalkan dan menyakitkan, bisa juga sebaliknya. Sampai kepada suatu kesimpulan bahwa waktu dapat merubah rasa sebuah masa lalu.
Masa lalu yang dianggap buruk oleh empu(pemilik)nya itu dapat membebani pikiran si pemilik hidup. Ia akan merasa hal itu sangat terbebani. Jika masa lalu itu diibaratkan sebuah kertas yang penuh coretan tinta, maka si pemilik kertas akan berusaha untuk membakarnya.
Jika anda tidak memiliki pikiran atau sikap seperti itu, anda patut mengucap alhamdulillah (bagi muslim) atau mengucap syukur. Namun jika anda mempunyai pikiran seperti yang dideskripsikan paragraf sebelum ini, anda mengalami seperti yang saya pernah alami. Rasanya ingin sekali membakar masa lalu itu. Sampai akhirnya pikiran saya mengatakan... tidak ada satu halpun yang diciptakan sia-sia di dunia ini. Termasuk tentang sebuah masa lalu. Hanya kita saja yang menganggapnya sebuah sampah. Padahal masa lalu itu yang mengantar kita di waktu ini, dan di waktu yang akan datang. Masa lalu itu memberikan kita sebuah cerita, apa yang kita lakukan di waktu itu, apa dampaknya di kemudian hari? Nah.. disitu dapat kita ambil sebuah hikmah.
Dengan mengambil hikmah sebuah masa lalu, paling tidak dapat membantu kita dalam menentukan langkah di masa depan. Selain itu, jika masa lalu itu termasuk dalam kategori buruk (menurut masing-masing individu) atau menyakitkan, selain untuk berlatih mengambil hikmah, kita juga mendapat pelajaran ikhlas terhadap semua yang terjadi. Dengan mengikhlaskan semua yang terjadi, maka kita telah melewati ujian yang berat. Dan insya Allah di masa yang akan datang akan mendapatkan kebahagiaan sebagai pengganti kenangan yang buruk di masa lalu.. dengan catatan.. IKHLAS..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.