akhir-akhir ini agak dongkol setelah membaca twitter acara mata najwa yang mempertemukan Johar Arifin dan La Nyala Mataliti. keadaan tidak berubah, mereka tetap bersitegang. bahkan mereka seperti tidak peduli akan nasib Timnas kita. menghela nafas panjang saya hanya berharap semoga di tahun-tahun yang akan datang organisasi sepakbola di Indonesia diisi orang yang berdedikasi tinggi, meski tidak harus orang sepakbola. tapi paling tidak dia punya niat memperbaiki persepakbolaan kita.
tentang ISL di musim ini, banyak isu-isu suap beredar. ada yang menyebut bahwa Arema sudah di plot sebagai kampiunnya, lalu tim-tim Jawa Timur akan berada di papan atas pada klasemen akhir. entah benar atau cuman isu belaka kita wajib mengevaluasi bersama hasil akhir ISL nanti.
Namun, melihat performa tim asal Kalimantan, saya percaya mereka dapat mematahkan isu yang saya sebutkan diatas. performa yang sangat keren. menempatkan Kalimantan Timur sebagai barometer baru sepakbola Indonesia. menyaingi dominasi klub-klub Jawa Timur.
Back to the topic, kali ini saya akan membahas pertandingan Persegres Gresik (nama resmi yang diciptakan oleh pemkab Gresik) atau kalau ANTV masih menyebutnya Gresik United. OOT dikit, jujur saya lebih suka menyebutnya Gresik United. karena dengan pemakaian nama Persegres Gresik, terkesan menghilangkan unsur Petrokimia Putra pada klub ini.
diluar perkiraan saya sebelumnya, penonton yang datang cukup banyak. meskipun tidak sebanyak waktu bulan desember saat beruji coba dengan Arema dan Persipura. Ultrasmania cukup banyak di pertandingan ini. tidak seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Persisam yang saat ini menunjukkan performa dan permainan sangat baik ketika main dikandang, bermain buruk pada awal pertandingan ini. mungkin absennya bintang Persisam Lancine Kone dan Ferdinand Alfred Sinaga sangat berpengaruh terhadap kualitas permainan mereka. permainan kedua tim terkesan membosankan, meskipun permainan masih dipegang Gresik.
skor dibuka dengan gol dari sundulan Agus Indra, lalu dilanjutkan dengan gol dari Matsunaga lewat tendangan bebas. kedua gol ini berkesan blunder untuk penjaga gawang Persisam Samarinda Usman Pribadi. pasalnya bola yang sudah berhasil ditepis malah meluncur deras ke gawang Persisam.
sampai akhir babak pertama situasi tidak berubah. Persisam bermain buruk sehingga Persegres terus melakukan tekanan hingga pluit panjang dibunyikan.
Pada babak kedua, peta permainan berubah, Persisam seperti menemukan kembali bentuk permainannya. situasi berbalik dan Persegres Gresik bermain lebih defensif. hasilnya Gol Obiora membuat Ultrasmania khawatir. sampai pluit panjang dibunyikan, Persegres malah bermain buruk, seperti kehilangan stamina dan semangat juangnya. sedang Persisam yang banyak diisi oleh pemain muda macam Bayu Gatra masih mendominasi pertandingan. namun dewi fortuna masih berpihak pada Persegres Gresik. skor akhir 2-1 untuk kemenangan Gresik.
suasana atraktif aremania begitu terlihat. stadion penuh sesak walau sebelumnya Arema dihabisi oleh klub-klub Kalimantan (Barito Putra dan Persisam) dalam tour Borneo. kali ini masih bertemu dengan klub Kalimantan lainnya yaitu Mitra Kukar, dalam pertandingan ISL yang berlangsung di Kanjuruhan Malang. Menit-menit awal pertandingan didominasi oleh Mitra Kukar. efek psikologis kekalahan Arema masih terlihat pada permainan kali ini. Pertandingan sangat menarik dibanding pertandingan sore hari antara Gresik vs Persisam. Ahmad Bustomi yang bermain memiliki kenangan tersendiri di stadion ini bermain sangat bagus untuk Mitra Kukar. dia mendominasi lapangan tengah pertandingan ini. Namun semua berubah ketika Christian Gonzales memecah kebuntuan. Gol nya membuat ribuan Aremania bersorak.
permainan berubah, kali ini Arema menguasai jalannya pertandingan. Gol kembali tercipta oleh Sunarto yang merupakan produk asli Arema. Gol ini membuat mental bertanding pemain Arema semakin tebal. skor masih tetap 2-0 hingga peluit dibunyikan.
pada babak kedua, dominasi Arema berlanjut. namun ironisnya, kepercayaan diri yang menebal sering diikuti dengan "meremehkan". hasilnya Mitra Kukar mengejutkan stadion Kanjuruhan dengan gol yang dicetak oleh Esteban Hererra melalui sundulan kepala yang melayang tipis di pojok kiri bawah gawang Kurnia Meiga. skor berubah menjadi 2-1. pertandingan memanas. Hingga akhirnya Sunarto kembali membuat gemuruh di stadion Kanjuruhan melalui Gol nya lagi pada menit 81, tensi pertandingan semakin meningkat. namun skor tidak berubah sampai peluit panjang dibunyikan.
sangat terhibur dengan kedua pertandingan diatas. sejenak melupakan kisruh yang ada. walaupun ISL ini merupakan produk dari KPSI. ya apa boleh buat. yang jelas saya tetap suka melihat para pemain-pemain kita berlaga di lapangan hijau. tapi mati saja untuk pejabat-pejabat KPSI ataupun PSSI yang sudah mengobok-obok euforia Timnas yang tercipta tahun 2010 yang lalu.
#SAVE INDONESIA FOOTBALL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.