setelah pulang kuliah, ada niat untuk potong rambut di tempat biasanya. di sebuah ruang usaha potong rambut berukuran 3x3 m2. terdapat sebuah televisi sangat kecil. ukurannya kurang dari 14 inch dengan gambar hitam putih dan cenderung buram. si pemilik usaha potong rambut ini seorang muslim yang taat, saluran tv yang disetel pun adalah TV9 Surabaya yang notabene menyiarkan tayangan-tayangan islami. saat itu adalah acara dialog dengan tema sholawat badar dan sholawat nariyah. yang membuat saya serius mendengarkan saat ustad menceritakan sejarah sholawat badar yang notabene diciptakan oleh kyai asal jember, dimana sholawat itu dibuat untuk menandingi kepopuleran lagu genjer-genjer yang dipopulerkan PKI. Sampai rumah, saya makin penasaran dengan genjer-genjer ini.
setelah donlod lagu genjer-genjer, saya penasaran sejarah lagu ini. apa benar lagu ini milik PKI? ternyata tidak. genjer-genjer merupakan lagu yang menceritakan penderitaan masyarakat Banyuwangi (khususnya) dan Indonesia (pada umumnya) saat penjajahan Jepang. saking susahnya bertahan hidup, mereka sampai mengolah dan memakan genjer-genjer (eceng gondok).
pasca kemerdekaan, lagu genjer-genjer ini dimanfaatkan oleh PKI sebagai media kampanye dan propaganda. isi lagu yang menceritakan kehidupan rakyat yang susah dan sengsara sangat pas dengan doktrin komunisme yang memperjuangkan rakyat kelas bawah (proletar). menurut cerita, anggota PKI memutar dan menyanyikan lagu ini dalam setiap kegiatan mereka.
saat orde baru, lagu genjer-genjer ini ikut "dimatikan" bersama segala hal yang terkait komunisme di Indonesia. karena lagu genjer-genjer sudah dianggap milik PKI. bahkan ada yang menyebut lagu ini diciptakan oleh seniman Lekra (lembaga kebudayaan rakyat) yang notabene adalah organisasi bentukan PKI. padahal lagu ini diciptakan oleh seorang Banyuwangi bernama Muhammad Arif saat pendudukan Jepang. Jauuh sebelum masa G30S/PKI.
pasca orde baru, lagu ini beredar kembali. terutama di dunia maya. banyak yang sadar bahwa lagu ini sesungguhnya bukan milik PKI, namun trauma atas komunisme membuat banyak orang masih enggan mendengarkan lagu ini. buat saya, itu hal yang wajar. tapi untuk saya pribadi, lagu ini justru membuat saya berkaca, saya hidup dalam masa yang stabil, tanpa perang, hidup berkecukupan. rasanya malu jika malas-malas an. malu dengan orang-orang yang makan genjer-genjer (eceng gondok) untuk menyambung hidup di era peperangan.
berikut bait Genjer-Genjer (wikipedia)
Versi asli
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tolah-toleh
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar
Emak'e jebeng podho tuku nggowo welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco
Genjer-genjer dipangan musuhe sego
Versi Bahasa Indonesia
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Ibu si bocah datang memunguti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat ke belakang
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi
dan beberapa link dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.