Hancur lebur...
mungkin itulah yang dialami skuad semenanjung Korea (baik Korea Utara maupun Korea Selatan) pada pertandingan kedua piala dunia. Jepang juga mengalami kekalahan walau tak sehancur tim semenanjung Korea. Hanya Australia yang mampu mencuri poin di pertandingan kedua.
Bertemu dengan "jawara tanpa gelar" (Belanda) tak membuat gentar pasukan samurai biru. Pola defensif mereka terapkan, bahkan seringkali tim Jepang melakukan counter-attack yang mengejutkan. Skor di babak pertama imbang 0-0. Namun tampaknya keberuntungan belum menghinggapi para samurai. Belanda berhasil mencetak kemenangan lewat kaki Wesley Snejder pada menit ke 53. Skor 1-0 untuk kemenangan negeri kincir angin.
Australia masih beruntung tidak bernasib sama dengan wakil asia lainnya. Di Stadion Royal Bafokeng (Rustenburg), The Socceroos berhasil menahan imbang Ghana 1-1. Awalnya unggul 1-0 melalui kaki Brett Holman pada menit ke 11. Namun Ghana mendapatkan hadiah penalti di menit 25. Asamoah Gyan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan memaksakan hasil imbang terhadap Australia, sekaligus menyelamatkan Ghana dari kekalahan.
Nasib sial dialami sang ksatria Taeguk (Korea Selatan). Bermain defensif dengan sesekali serangan balik membuat Korsel kalah tipis 1-2 di babak pertama melawan Argentina. Namun di babak kedua, Argentina menambah 2 gol ke gawang Korea Selatan. Hasil akhir 1-4 untuk kemenangan Argentina.
Kemisteriusan Korea Utara benar-benar tertelanjangi. Berhasil membuat Portugal kewalahan di babak pertama (Korut kebobolan 1 gol), ternyata tak membuat mental pemain Korut bertambah. Justru di babak kedua, pemain-pemain Portugal menghujani gawang Korut dengan gol-gol. sebanyak 6 gol dicetak pada babak kedua dan membuat skor akhir menjadi 7-0 untuk kemenangan Portugal. Tampaknya semangat juang ala militer Korut berhasil ditaklukkan oleh teknik dan pengalaman Portugal di pentas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.