Minggu, 18 Maret 2012

bapak Gubernur.. saya kecewa..

sebagai orang kalangan menengah bawah.. sebagai mahasiswa.. sebagai orang yang hidup di surabaya.. saya kecewa dengan sikap bapak gubernur jatim

nb. tulisan ini hanya unek2 belaka


sebelumnya silahkan cek link ini, dan beberapa berita tentang ini, silahkan search di google.
http://www.centroone.com/news/2011/10/1y/gubernur-dukung-tol-tengah-kota/

saya adalah pengguna motor. saat ini tinggal di daerah karangrejo, wonokromo, Surabaya. setiap hari saya ada jadwal kuliah kecuali weekend. saya kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. saya juga seorang railfans mungkin. saya senang terhadap dunia perkeretaapian, walaupun sudah beberapa tahun saya tidak pernah menggunakan jasa KA. tapi yang saya sesali dari surabaya ini adalah setiap saya menemukan sisa-sisa kejayaan jaringan rel kereta api dan rel trem di kota ini. seperti di daerah stasiun pasar turi yang di atas lapak-lapak pedagang buku bekas adalah jalur double track, entah untuk KA atau trem. disepanjang jalan diponegoro, bagian tengah jalan ada bekas rel trem. dan di beberapa tempat lainnya. kenapa harus dimatikan sarana mass transport itu. orang belanda bikin masterplan kota surabaya. orang indonesia yang kerja di lapangan. dan tahun 1980an pemerintah menghapus jalur-jalur trem dan KA. dan tahun 2012 ini kita mulai merasakan kepadatan kota surabaya?

di jalan ahmad yani kemacetan dengan jelas bisa dirasakan. mungkin setiap saat. dan disamping jalan ini terdapat jalur KA. apresiasi buat instansi terkait yang sudah mulai merencanakan mengupgrade jalur KA wonokromo-sidoarjo menjadi double track (2 jalur). semoga cepat terealisasi. dengan double track, otomatis layanan armada komuter susi (surabaya-sidoarjo) dapat ditambah. dan pengguna jalan ahmad yani bisa mempunyai opsi alternatif untuk menggunakan komuter yang bebas kemacetan tentunya.

kembali ke topik.

pak gubernur ingin jalan tol segera dibangun di tengah kota surabaya. membentang dari utara menuju selatan. sedangkan walikota surabaya menginginkan pembangunan trem dari utara menuju selatan, dan monorel dari timur menuju barat. kenapa harus tol tengah kota??? apa karena pak gubernur punya mobil?? terus pengen gampang jalan-jalan di kota surabaya dengan pengawalan polisi terus melintasi tol tengah kota itu?? atau pak gubernur punya banyak sahabat konglomerat mobil? terus bikin banyak ruas jalan biar mobil semakin laku? karena lahan di surabaya mulai sempit terus pengennya bikin tol tengah kota biar mobil tetep laku??
(jadi suudzon deh...)

lihat jakarta deh.. bikin jaringan jalan banyak, sampai dibikin layang (flyover) juga, tapi macet tetep parah kan? faktanya pertumbuhan mobil dan motor itu susah diimbangi dengan pembangunan jalan baru. (kecuali jual semua lahan di indonesia, terus bikin jalan yang banyak). hahaha. toh dana pemerintah buat bikin jalan dan merawat jalan juga pas-pasan kan? (banyak yang korup pula). 

contoh lain, tol cipularang. yang menghbungkan jakarta-bandung. banyak yang bilang setelah dibangun tol ini, kota bandung semakin macet. bukti bahwa tol bukan solusi mengatasi kemacetan...

bayangkan jika ada tol di tengah kota surabaya yang membentang dari daerah pusat kota menuju daerah wonokromo (misalnya). di tempat masuk dan keluar tol ini pasti akan terjadi simpul kemacetan. dan ini gak bakal menyelesaikan masalah kemacetan. dan fakta tetap berlaku bahwa pertumbuhan jalan gak akan mampu menyaingi pertumbuhan kendaraan bermotor. (kecuali kalo pemerintah pengen dompet produsen mobil dan motor tambah tebel, bangun aja jalan yang banyak. gusur semua rumah, terus bikin jalan raya. hahaha). 

solusi nya? 
membuat pemilik kendaraan bermotor untuk tidak lagi menggunakan kendaraannya!
lha terus mereka kalo mau ke pasar? sekolah? kampus? kantor? masa harus jalan kaki??
naik angkutan umum!
angkutan umum tu semrawut, lambat, dan sering juga kena macet. tau sendiri surabaya kalo jam berangkat dan pulang kerja macetnya gimana?
angkutan umum kan gak cuman angkot? ada tuh komuter
wah, kalo komuter cuman berhenti di wonokromo, gubeng, semut (surabaya kota) aja. 
ya kenapa pemerintah gak bikin rel ke area-area dengan okupansi penumpang yang tinggi di surabaya? contohnya kayak di daerah sukolilo sama area PTC di surabaya barat?
susah dong bro, mosok bikin rel yang melintasi daerah sepadat  surabaya ini?
lha kan bisa bikin trem? yang dibangun di jalan raya? atau bikin monorel? yang sama sekali gak ngganggu pengguna jalan raya, tapi cuman butuh lahan sedikit buat mbangun tiang penyangganya.
iya juga...

huahahaha.
jujur dari awal saya sangat kagum dengan ibu walikota surabaya. bukan karena beliau alumni ITS terus saya jadi primordial.. tidak. lihat saja bagaimana upaya penghijauan surabaya saat ini? lihat bagaimana beliau gigih menolak pembangunan tol tengah kota yang sudah pasti tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan. tapi malah akan meningkatkan jumlah kendaraan bermotor, dan efek selanjutnya sudah pasti.. kemacetan!

banyak mahasiswa ITS yang menggunakan kereta api saat pulang kampung. dan untuk menjangkau kereta api, mereka harus ke stasiun. bagi yang kota asalnya di daerah selatan, mereka mengakses stasiun gubeng. bagi mereka yang kota asalnya berada di daerah utara, mereka mengakses stasiun pasar turi. kalau saja ada monorel yang menghubungkan kawasan ITS dengan gubeng, pasti mereka senang sekali (apalagi kalau tiket monorel tidak terlalu mahal). hahaha. lalu dari gubeng harusnya disediakan komuter menuju pasar turi. agar yang kampungnya berada di daerah gresik, lamongan, bojonegoro, dan sepanjang rel utara bisa mengakses stasiun pasar turi dengan mudah.

huahh. jadi ngalor ngidul ngomongnya. inti cerita, dukung pembangunan moda transportasi berbasis rel!! 
hmmm. semoga sukses buat ibu walikota :D

2 komentar:

jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.