Jumat, 04 Januari 2013

malaikat neraka

ini bukan tentang malaikat yang disebutkan dalam rukun iman kedua bagi penganut muslim. ini juga bukan tentang neraka yang ada di akhirat. aku menulis ini karena begitu terenyuh melihat orang-orang baik yang masih bertebaran di dalam kota besar yang kadang-kadang terasa seperti neraka.

di ITS Surabaya, sering sekali terdengar kabar kehilangan. mulai dari handphone, laptop, hingga sepeda motor. sekalipun di tempat suci seperti masjid, potensi kehilangan sangatlah tinggi. pada akhirnya hal itu akan membuat kita waspada, bahkan cenderung mencurigai siapapun.

ketika perjalanan pulang dari kampus, melewati stasiun Wonokromo ada yang disebut pasar maling. pasar dimana barang-barang curian bebas diperjualbelikan. what the hell -__- coba bayangkan misalnya kita adalah orang yang pernah kehilangan sepeda motor di area ITS, lalu di koran disebutkan bahwa motor curian dari kawasan ITS atau Surabaya secara umum akan segera dipreteli dan part nya akan dijual di pasar maling wonokromo. lalu tiap hari kita melewati pasar maling itu, pasti kebayang gimana jengkelnya melihat orang-orang yang bertransaksi disana.

ketika melakukan perjalanan dari wonokromo ke kampus atau sebaliknya, terutama saat jam macet selalu saja banyak hal yang membuat emosi meninggi. tapi itu wajarlah, karena saat keadaan macet setiap orang punya urusan sendiri-sendiri entah itu penting atau tidak penting. tapi itulah yang membuat jalanan serasa seperti neraka. apalagi ditambah saat hujan dan banjir. benar-benar diuji mental para pengguna kendaraan bermotor.

hal-hal itu yang mungkin membuat saya merasa kota ini lebih seperti neraka. tapi terkadang Allah cepat membuat argumen orang berubah. di tengah-tengah neraka seperti ini, masih banyak malaikat-malaikat yang bertebaran. hehe. mungkin agak berlebihan mengatakan mereka malaikat. namun di tengah kota yang selalu menuntut penghuninya untuk waspada terhadap orang-orang yang berperilaku ekstrim, sebutan malaikat untuk mereka mungkin cukup mewakili.

kejadian pertama :
deadline tugas besar maket interior apartemen studio jam 10 pagi, dan sekarang sudah jam 11. aku dan fauzan belum menjilid 19 lembar a3 gambar tekniknya. sambil membawa maket berukuran 60x30 cm kita pergi ke penjilidan. tokonya kecil, dan yang melayani seorang laki-laki. sampai disana masih ada yang ingin fotokopi berlembar-lembar, jadi kami harus antri. aku berinisiatif untuk membeli minuman (karena sudah benar-benar haus). dan  fauzan memperbaiki maketnya. lama setelah itu akhirnya tiba giliran kami untuk menjilid gartek (gambar teknik). aku berusaha untuk santai sedangkan fauzan terlihat sangat was-was dan buru-buru. melihat itu si penjaga toko mengajak ngobrol aku dan fauzan dengan ramah. tapi lama-lama penjaga toko itu ikut terburu-buru karena melihat fauzan seperti benar-benar dikejar deadline. haha. si penjaga toko buru-buru menyelesaikan jilidan tugas kami. setelah selesai penjaga toko itu berkata. "wes mas, tak dungakno tugas e sampean beres kabeh" (sudah mas, saya doakan tugasmu beres semua). langsung saja aku dan fauzan spontan berucap "amiiin". hahaha. keren sekali orang ini. jarang-jarang ada penjaga toko seperti ini. memperhatikan pelanggannya bahkan turut mendoakan kita. kalau yang sering saya temui adalah penjaga toko yang bekerja santai, padahal pelanggannya terburu-buru. lalu berkata dengan mimik wajah yang judes. hoho.. rasanya tidak salah juga kalau maketku dan maket milik fauzan dicoret dengan nilai memuaskan, mungkin salah satunya berkat doa dari penjaga toko tadi  :D

kejadian kedua :
pameran tugas besar maket selesai pukul 3 sore, lalu saya menuju kostan teman yang selama 10 hari kita jadikan basis pembuatan maket, haha. kita bersih-bersih karena banyak sekali barang-barang berserakan gara-gara kita (yang mengerjakan maket). setelah itu pukul 5 sore aku balik ke wonokromo. sebelumnya aku mampir di ATM. dengan kondisi yang agak linglung karena kecapekan, aku ambil uang di ATM. setelah uang keluar, aku ambil uangnya dan langsung pergi. sekitar sepuluh langkah dari ATM itu, pundak saya ditepuk seseorang. lalu ia berkata "mas mas, kartu ATM nya belum sampean ambil". WHAT!!. langsung saya berucap istighfar sambil mengucapkan terima kasih pada orang itu. kartu ATM ku masih "nyantol" di mesin ATM. Alhamdulillah sekali. haha. bodoh sekali saya waktu itu. baik sekali bapak-bapak itu. :D

alhamdulillah. masih banyak orang-orang baik bertebaran di kota ini ternyata :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya yaaa :D
komentar anda adalah apresiasi untuk para blogger.